Rabu, 23 Februari 2011

KE - BHINEKAAN – AN

SEMAKIN TERABAIKAN 
Beberapa hari terakhir ini kita disuguhi dengan berbagai peristiwa yang memilukan dan membuat hati kita tersayat – sayat. Yakni peristiwa penyerangan jemaat ahmadiyah di cikeusik, Pandeglang dan penyerangan terhadap Gereja di Temanggung, Jawa Tengah. Terakhir penyerangan pondok pesantren di pasuruan. Ketiga peristiwa tersebut menunjukan bahwa negara yang dikatakan memiliki warga yang ramah tamah telah luluh lantak. Persoalan agama atau kenyakinan masih menjadi sebab utama dalam permasalahan tersebut.
Dengan alasan, ahmadiyah sebagai aliran sesat didalam agama Islam serta merta masa melakukan penyerangan dan menuntut pembubaran Ahmadiyah dan dengan kekuatan sendiri melakukan kekerasan. Kalau memang ahmadiyah melakukan pelanggaran dalam syariat Islam sebagai negara yang berdasarkan Pancasila tidak bisa dengan serta merta masa membubarkan Ahmadiyah. Karena negara kita buanlah negara berdasarkan agama (Islam).
Penyerangan terhadap gereja di Temanggung, Jawa Tengah telah mengisyarakan pada kita, bahwa sangat mudahnya masyarakat Indonesia diprovokasi dengan baju agama. Penyerangan terhadap umat agama lain, tidak pernah diajarkan dalam agama apapun. Karena agama pada prinsipnya diadakan oleh manusia untuk memperbaiki moralitas suatu umat. Penistaan agama yang dilakukan oleh tersangka dalam sidang di Pengadilan negeri Temanggung saat itu, selain menistakan agama Islam juga menistakan agama Nasrani sehingga tidak alasan prinsipil untuk menyerang gereja.
Kekerasan dalam bentuk apapun merupakan bentuk intoleransi terhadap kemanusiaan dan bisa melanggar Hak Asasi Manusia, karena hanya negara saja yang memiliki hak untuk melakukan kekerasan demi keamanan masyarakat.  Organisasi masyarakat yang melakukan kekerasan demi tercapainya tujuan mereka/golongannya harus mendapatkan hukuman yang tepat bahkan pembubaran.

Bangsa Religius
            Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang sudah mengenal tuhannya jauh sebelum agama – agama masuk di Indonesia. Baik dalam bentuk dinamisme, animisme, dewi – dewi, binatang dan lain – lain. Namun jauh sebelum agama – agama baik Hindu, Budha, islam, Nasrani masuk ke Indonesia masyyarakat kita sudah menjadi masyarakat yang religius. Bahkan sudah menjadi masyarakat yang memiliki peradapan yang tinggi. Yang dibuktikan dengan pertanian yang berupa sawah sebagai tinggalan masyarakat asli Indonesia. Kesenian wayang yang asli Indonesia.
Masyarakat religius dengan tingkat peradapan tinggi tentunya selalu diimbangi dengan tolerasi yang tinggi pula. Ini terlihat dalam kehidupan di desa – desa meskipun sudah ada perubahan saat ini. Di desa kita bisa melihat bagamana orang berhubungan dengan sesamanya tanpa melihat latar belakang agama, suku ras dan lain – lainnya. Terlebih latar belakang agamanya, karena bagi masyarakat Indonesia cara penyembahan terhadap Tuhan merupakan persoalan pribadi masing – masing. Sementara manusia dituntut untuk mengimplementasikan kehidupan religinya tersebut kedalam masyarakat. Inilah yang dinilai oleh masyarakat Indonesia secara umum.
Toleransi dalam beragama dapat kita baca dalam sejarah – sejarah bangsa ini. Di jaman Majapahit sebagai kerajaan yang masyarakatnya memeluk agama Hindu dan Budha dan sebagian aliran kepercayaan, mempunyai semboyan bhineka tunggal Ika tan hanna drama mangrua, meskipun berbeda – beda tetap satu juga, tiada agama yang bertujuan berbeda. Cuma yang membedakan adalah cara penyembahannya semata.
Cara penyembahan yang berbeda namun tujuannya tetaplah sama yang membuat hidup ini. Dan sekali lagi agama diciptakan untuk memperbaiki moral manusia yang rusak. Sehingga dari hubungan vertikal dengan Tuhan tersebut harus diterjemahkan kedalam kehidupan sehari – hari. Bukan justru saling menyalahkan satu sama lain, dengan mengeksploitasi perbedaan. Melakukan klaim kebenaran dan klaim terhadap surga.

Negara Diam
Dalam kerusuhan, posisi negara yang mempunyai alat kelengkapan negara harus dapat mengantisipasi kerusuhan. Sehingga tidak meluas seperti saat ini. Penggunaan intelijen negara dalam mengantisipasi terjadinya kerusuhan yang dapat merugikan masyarakat umum harus dipertegas. Intelegen negara kita selama ini dikenal hanya bekerja untuk perseorangan bukan bekerja bagi kepentingan negara harus segera dirubah. Karena mereka dijaji dari uang rakyat. Dan memang tujuan dibentuknya intelejen untuk mengamankan negara dan masyarakat bukan penguasa.
Pembiaran oleh negara dalam ketiga kasus tersebut telah menjadikan negara sebagai salah satu pihak yang harus berrtanggungjawab dalam pelanggaran HAM. Karena  membiarkan pelanggaran HAM (bagi negara) juga merupakan bagian dari pelanggaran HAM. Tidak hadirna negara dalam kasus di pandeglang dan Temanggung, menjadikan kita sering bertanya apakah memang negara kita ini sudah mengarah kepada negara yang gagal.

Ke - Bhineka - an
Terlepas ada tidaknya negara dalam peristiwa tersebut, semakin terasa bahwa masyarakat kita sudah bukan lagi masyarakat yang toleran, sudah bukan lagi masyarakat yang ramah. Meskipun agama menganjurkan kepada umatnya untuk kasih sayang kepada sesama, perbaikan moral. Ternyata sampai saat ini tidak ada korelasinya antara pengajaran agama dengan perbaikan moral bangsa Indonesia, ini terlihat dalam kerusahan yang mengatasnamakan agama maupun angka korupsi yang tinggi.
Agama bagi penulis merupakan bagian dari budaya, termasuk sangat dipengaruhi oleh asal kelahiran agama tersebut. Namun dimana bumi diinjak disitu langit dijunjung, sehingga tiap – tiap kebudayaan (termasuk agama) yang masuk di indonesia harus menyesuaikan dirinya dengan kebudayaan Indonesia. Karena Budaya Indonesia yang bersifat Bhineka ini, juga harus disadari oleh semua gama yang kebetulan semuanya berasal dari luar.
Menyadari bahwa Indonesia negeri yang Bhineka, dan berdasarkan Pancasila bukan berdasarkan salah satu ajaran agama tertentu. Merupakan hal yang pokok dalam menjalin kehidupan berbangsa dan bermayarakat. Sehingga egosentrisme  terhadap agama tidak muncul kepermukaan seperti saat ini. Jika kita sadar bahwa Konflik agama yang terjadi saat ini merupakan konflik yang laten di Timur – Tengah yang dipindahkan oleh aktor – aktornya ke Indonesia. Sebagai bangsa yang beradab lebih dulu dibandingkan dengan Timur tengah sudah seharusnya kita meletakan Pancasila sebagai pandangan hidup kita di masyarakat. Sehingga kerukunan antar umat beragama dapat terjaga.

MEMBANGUN BANGSA


BELAJAR DARI NEGERI TIRAI BAMBU 

Dunia saat ini dikejutkan oleh pembangunan republik Rakyat China yang luar biasa pesatnya. Padahal krisis di zona uero terus merambat ke eropa bahkan sampai amerika dan diperkirakan lebih parah daripada tahun 2008. Pertumbuhan ekonomi yang pesat tersebut, membuat iri berbagai negara. Dan telah menjadikan China sebagai negara no. 2 setelah amerika dalam jumlah Produk Domestik Brutonya (pada tahun 2010 menyalib Jepang). Dimana dalam tahun 2010 ini, Jepang mempunyai PDB sebesar 1,28 T dollar AS, sedangkan China mencapai 1,33 T dollar AS, yang mana sebelumnya China juga menyalip Jerman, Perancis dan Inggris. Jika pertumbuhan ekonomi negara – negara tetap seperti saat ini, kemungkinan pada tahun 2023, China akan menyalip Amerika.
Pembangunan di china tidak hanya dipusatkan dalam Kota Beijing dan shanghai semata.saat ini China mempunyai delapan kota raksasa dengan fasilitas yang lengkap yakni Beijing, shanghai, chengdu, Chongqing, Guangzhou, shenzhen, Tianjin dan Wuhan. Dipastikan tiap – tiap kota akan mempunyai penduduk hingga satu juga atau lebih.
Persoalan besar yang terjadi selama ini adalah korupsi. Dimana sebagai salah satu negara besar seharusnya korupsi sudah bukan masalah bagi China.  Namun Pemerintah China terus berkomitmen untuk membangun negara dan bangsa tanpa adanya Korupsi yang ditunjukan pada tahun 2010, China telah menghukum 113.000 pejabat yang melakukan korupsi.
Dari segi pertahanan keamanan, China sebagai negara yang tertutup dari negara lain, namun tetap dapat informasi dari negara lain ini mempunyai kekuatan yang tidak bisa ditebak. Namun dalam laporan 2010nya China semakin memperbaiki peralatan militer. Sehingga pertahanan keamanan di China semakin modern dengan mengandalkan Tehnologi, bukan semata jumlah pasukan yang besar. Kini China minimal di Asia fasifik mampu menjadi penyeimbang dari kekuatan Amerika. Sehingga di wilayah ini Amerika tidak bisa sewenang – wenang.
Simbol negara maju selain bangunan yang tampak juga, masalah penguasaan luar angkasa. Sampai saat ini baru tiga negara yang mampu mengirim warga negaranya keluar angkasa yakni uni soviet, Amereka dan China. Ini bukan semata kecanggihan tehnologi yang dimilikinya namun juga terkait dengan harga diri bangsa China.
Dalam berbagai hal China, selalu mempunyai duplikatnya, tidak hanya barang semata. Even – even mulai even kecantikkan dan Pemilihan putri China di seluruh dunia. Nobel perdamaian dan lain sebagainya. Sehingga China dapat dikatakan saat ini sebagai sebuah negara yang mampu berdiri sendiri tanpa perlu bantuan orang lain.

Konsepsi Beijing
            Dalam pola kenegaraan China mempunyai cara tersendiri untuk mengelola negaranya tersebut. Tidak menggunakan cara – cara orang lain sebagaimana negara – negara berkembang. Yang biasanya selalu menggunakan cara dari Amerika atau yang kita kenal dengan Konsepsi washington. Konsepsi Washington terdiri dari empat pilar utama yakni, Penghapusan Subsidi, peningkatan jumlah subjek dan objek pajak, privatisasi BUMN dan menyerahkan perdagangan pada pasar. Yang artinya negara dituntut hanya sebagai negara penjaga malam semata, negara hanya mengurusi persoalan keamanan dan ketertiban warga negaranya semata. Tanpa ikut serta melakukan pembangunan guna menuju suatu masyarakat yang sejahtera.
            Konsepsi Beijing sangat berbeda dengan konsepsi washington. Konsepsi Beijing dengan hanya memiliki satu partai politik yakni Partai Komunis China. Sehingga proses pengambilan keputusan yang dibuat, sehingga keputusan dapat dengan cepat dan segera dilaksanakan. Memang pemerintahan yang demikian bersifat diktaktor, namun pada prinsipnya apapun bentuk pemerintahan saat ini yang terpenting segera tercapai tujuannya yakni masyarakat yang adil dan makmur. Tanpa mempedulikan apakah pemerintahan tersebut diktator atau demokratis.
            Pembaruan pemikiran pada CC PKC , yang tidak sekedar komunis tapi juga bersifat kapitalis dengan melibatkan negara (kapitalis semu).  Telah menjadikan China sebagai negara dengan pembangunan dan pertumbuhan ekononomi yang palinggi dalam 3 tahun terakhir ini. Pelibatan negara dalam peningkatan kesejahteraan rakyatnya telah terbukti mampu dijalankan oleh Pemerintah China. Dan bagaimanapun paham komunis yang mengutamakan pemerataan tetap dijaganya. Kini angka kemiskinan China sebesar 34 juta jiwa atau sekitar 3 % dari jumlah penduduknya.
            Pengurangan kemiskinan tersebut, semakin jelas menunjukan bahwa pertumbuhan ekonomi yang terjadi di negara China diimbangi dengan pemerataan hasil – hasil pembangunan. Pembangunan tidak sekedar dinikmati oleh sebagian kecil masyarakat China dan dapat menimbulkan ketimpangan sosial. Meskipuun demokrasi untuk sebagian besar masyarakat dunia China belum menempatkan dengan sepenuh hati. Namun China  mampu menempatkan kepribadiannya untuk membangun negara.


Kepribadian Bangsa China
Sejak zaman pra sejarah, negeri China dikenal mempunyai tingkat peradapan yang tinggi dan menjadi salah satu pusat peradapan dunia. Dan menjadi salah simbol peradapan dunia timur, selain India, Jepang dan Nusantara. Sehingga jika saat ini China sebagai negara dengan penduduk terbanyak di dunia ini menjadi salah satu kekuatan besar memang merupakan hal luar biasa. Karena selama ini kita mengenal China sebagai negara yang tertutup dan diktator komunis sehingga (menurut banyak pengamat) akan sulit menjadi negara maju.
Namun ibarat dunia Eropa yang mengalami masa Renaisance maka China saat inipun juga mengalami hal sama. Namun mungkin proses kembali keajaran masa lalu tersebut yang berbeda. Dimana China baru kembali menggunakan ajaran nenek moyangnya dalam hukum positif negaranya dan semangat warga negaranya terjadi setelah dalam ranah ekonominya kuat. Kebalikan dengan barat yang mengalami renaisance dulu baru menjadi negara maju.
Kini kesadaran pimpinan PKC untuk menggunakan tradisi China yang selama revolusi di China ditinggalkan mulai ada. Dimana semangat Confusius dan Tao menjadi dua hal yang menjadi pondasi budaya China. Sebagaimana kita ketahui bersama kultur masyarakat China yang sebenarnya tidak mengenal agama, mempunyai aturan tentang kesusilaan, kemanusiaan dan keselaran dalam dua ajaran tersebut.
Membangunkan kebudayaan sendiri dalam mengatur rumah tangganya tentunya merupakan hal yang diperlukan untuk membangun setiap bangsa di dunia. Sebagai wujud kepribadian di Bidang Budaya dan dengan kebudayaan sendiri tentunya akan sesuai dengan pola pikir masyarakat yang ada. Sehingga pembangunan tidak berada di awan namun tetap berpijak di bumi menyentuh akar rumput.
Pelajaran yang dapat kita ambil dari negeri tirai bambu tersebut banyak sekali, baik budaya yang digunakan merupakan budayanya sendiri maupun penegakkan hukum/keadilan tanpa pandang bulu. Kalau memang begitu, masihkah kita menggunakan Konsepsi Washington dalam membangun negara ini atau kembali pada kultur kita sendiri.