Minggu, 21 Agustus 2011

P E M I M P I N B E S A R


Kuliah Bung karno tentang Pancasila
Sila Pertama bagian Kedua




Ini adalah soal yang susah bagi pemimpin – pemimpin apalagi pemimpin yang menggerakan masa rakyat yang banyak. Bisa menarik pengikut dengan banyak, tidak peduli dari partai apapun. Untuk mencapai ini semua sangat sulit, banyak pemimpin yang kandas, tidak memiliki pengikut yang banyak, oleh karena tidak bisa mengadakan appeal.  Appeal yaitu ajakan, tarikan yang membuat si – rakyat itu mengikuti panggilannya.
                Syarat – syaratnya itu apa ? Kalau saudara membaca tulissan pemimpin – pemimpin besar didunia ini. Untuk sekedar membangunkan keinganan rakyat itu gampang sekali. Keinginan untuk makan kenyang, yang manis – masnis, setiap orang bisa asal bisa mengiming – iming.  Tetapi untuk menggumpalkan keinganan ini menjadi kemauan, tekad, bahkan menjadi keridhoan untuk berkorban, that is another matter , hal lain. Kalau saudara – saudara membaca buku – buku pemimpin dunia, saudara akan menemukan tiga syarat mutlak.
                Pertama, saudara harus bisa menggambarkan, harus bisa mengiming – imng. Mari kita capai itu, lihat itu indah, lihat itu bagus. Pemimpin yang tidak bisa menggambarkan, melukiskan cara – cara, tidak akan mendapatkan hasil. Itu syarat yang pertama, ia harus bisa melukiskan cita – cita. Didalam sejarah saudara bisa melihatnya sendiri. Bagaimana nabi Muhammad menyebarkan agama Islam. Umat Islam diiming – iming dengan surga. Bahkan didalam Al – Qur’an, digambarkan secara Plastis, disana ada sungai – sungai yang mengalir air jernih (susu,madu), banyak bidadari. Karena itulah umat Islam mengingkan surga dan dengan jalan kebajikan berusaha masuk kesana.
                Nabi Isa, Yang mengatakan bahwa seindah – indahnya kerajaan didunia ini, kerajaan langit itu lebih indah. Kerajaan langit diceritakan kepada kita, sebagai bentuk perlawanan kerajaan dibumi. Dilapangan politik, kita dapat melihat Hitler dengan pengikutnya yang jutaan dan militan. Karena Hitler mampu memasangkan Leitstar . Jika engkau ingin satu kerajaan yang lebih hebat daripada sekarang, jangan kerajaan sekarang engkau terima.. Bongkar..!!! Kita harus mengadakan kerajaan yang ketiga.
Kerajaan pertama masih kurang baik bagi kita, yaitu zaman Germanentum, zaman ceritanya Nibelungen. Kerajaan yang kedua dibawah kepemimpinan Kaisar Frederick de Grote, zaman itu memang besar, tapi kurang besar bagi kita. Kita menghendaki kerajaan yang ketiga, yang didalam kerajaan yang ketiga ini, hanya orang – orang yang berambut pirang, mata biru badan tegap yang dapat hidup, tidak dicemari oleh darah Yahudi. Ambil Marx, ia dapat menggambarkan bukan saja satu klasselose maatschappij, tetapi sau staatloze maatshappij, Yang tidak ada penindasan, sebaliknya semua manusia hidup dalam suasana kekeluargaan, yang ada hanya kebahagiaan dan kesejahteraan.
Kedua, harus mampu memberi kepada rakyat, menganalisa hidup, cara kerjanya pemeimpin – pemimpin besar, bisa memberik kepada rakyat rasa mampu apa yang diinginkan itu. Merasa mampu membangunkan rasa mampu.Meskipun engkau bisa mengiming – iming tetapi jika engkau tidak mampu membangunkan rasa mampu didalam rakyat bahwa rakyat mampu mencapai yang engkau iming – imingkan.Maka dalam kalbu rakyat akan hidup kepengen, tetapi belum menggumpal menjadi kehendak dalam kemauan. Karena sebelumnya sudah terhambat oleh rasa ketidakmampuan.
Misalnya engkau ambil anak muda dari kalangan biasa. Engkau iming – iming dia dengan gadis cantik, entah anak bangsawan tinggi, entah anak milyuner.Bung, lihat bukikan main cantiknya, tetapi ia tidak mempunyai rasa mampu untuk mengambilhati gadis itu. Malahan ia merasa dirinya lemah sekali. Aku anak orang miskin, dia anak orang kaya. Mana bisa kawain dengan dia. Tidak akan timbu kehendak untuk mengawini gadis itu. Itu syarat no dua.
Ketiga, Bukan saja menanamkan kenyakinan atau rasa mampu saja, tetapi menanamkan rasa mampu yang sebenarnya. Menanamkan kemampuan membeikan kepada rakyat dewerkelijke kracht dengan cara mengorganisir rakyat.jadi tadinya sekedar kepengen karena iming – iming, naik lagi setingkat menjadi kemauan,oleh karena saudara mampu memberikan rakyat itu rasa krachtsgevoel. Krachtsgevoel ini dinaikan setingkat menjadi dewerkelijke, dengan cara mengorganisir rakyat itu.
Kalau ketiga ini sudah bisa dijadikan Trimurti, artinya dijadikan dalam satu tindakanmu sebagai pemimpinsaudara akan bisa menggerakkan masa. Leitstar yang dinamis saudara harus mampu memberikan ketiga hal ini.



Tim  Redaksi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar