Minggu, 15 Mei 2011

REVOLUSI INDONESIA

Kuliah Umum Pancasila Oleh Bung Karno
Bab Pendahuluan (Bag III)

Apakah yang dimaksud dengan Revolusi Indonesia? Jangan mencampurkan kata revolusikepada misalnya dengan revolusioner harus Proletar, atau harus orang yang berdiri diatas taraf, diatas flatform demokrasi formil semata, revolusi harus sosialis. Sosialis dalam arti bukan PSI, tapi menghendaki suatu masyarakat yang sama rata, sama rasa, sama bahagia. Jangan dihubungkan dengan ketiga hal itu, revolusioner tidak harus proletar thok, revolusioner tidak harus Sosialis, tidak harus Demokrasi formil semata.

Karena tidak semua gerakan kaum proletar tersebut revolusioner, sebagai contoh gerakan proletar Inggris yang sejak dari dulu hingga sekarang tidak pernah revolusioner dengan Labourparty Inggeris Attle. Yang dipimpin oleh Mc. Donald adalah buruh pertambangan batubara proletar. Begitu pula anggota – anggotanya semuanya proletar, tetapi tidak proletar. Karene menentang kemerdekaan penuh semua bangsa – bangsa di dunia. Sebagai contoh Inggris malu – malu memberikan kemerdekaan yang penuh kepada India.

Juga revolusioner tidak harus sosialis – dalam artian samarata, samarasa, sama bahagia -, tidak klop lagi. sebagaimana revolusi yang dilakukan oleh Gamal Abdul Naser di Mesir yang revolusioner tetapi tidak sosialis sama sekali. Bukan pula demokrasi formil saat kita mengacu pada revolusi yang dipimpin oleh Amanullah Khan yang seorang raja di Afganistans dalam mengusir penjajah Inggris. Jelas bahwa Amanullah Khan adalah seorang raja yang tentunya jauh dari demokrasi formil. Namun gerakan rakyat Afganistan yang dipimpinan dalam mengusir imperalisme Inggris tersebut merupakan gerakan revolusioner.

Apakah yang dimaksud dengan demokrasi formil? Demokrasi yang menghendaki parlemen, pungut suara, stem – steman, itulah yang dimanakan demokrasi Formil. Amanullah Khan bukanlah orang yang demokrasi formil, bahkan raja tapi toch semua gerakan rakyat harus revolusioner. Lalu apakah yang dimaksud dengan revolusioner? Revolusioner adalah Tiap – tiap orang yang menentang imperalisme, kolonialisme. Entah itu buruhkah, nelayankah, petanikah, pegawaikah, siapa yang menentang imperalisme adalah revolusioner. Revolusioner adalah dus tiap – tiap orang yang menghendaki kehendak zaman yang cepat. Ini adalah slogan untuk mempersatukan daripada segenap golongan kecil rakyat Indonesia yang tadi aku ceritakan (edisi kemarin..TS).

Gerakan rakyat Indonesia ialah yang akhirnya bisa berhasil menggerakkan 17 Agustus 1945, sebagai yang sudah saya gambarkan dalam pidato saya pada tanggal 20 Mei. Demikian pula sejak 17 Agustus 1945 sampai pengakuan kedaulatan tahun 1950 ternyata satu gerakan persatuan..

Berlainnya pula dengan gerakan India misalnya yang pada hakekatnya ialah Gerakan Kaum pertengahan dan borjuis menunggai kaum proletar, sekali dengan gerakan revolusi Prancis, Revolusi Amerika. Kita adalah satu dari seluruh rakyat dengan dasar persatuan dan revolusioner. Saudara – saudara tahu sekarang dasar paham – paham ini. Dengan latar belakang inilah saudara dicarikan Weltanschauung adalah alat pemersatu. Dan siapa tidak mengerti perlunya persatuan, siapa yang tidak mengerti bahwa kita hanyalah dapat Merdeka dan berdiri tegak Merdeka, Jikalau kita Bersatu, siapa yang tidak mengerti itu tidak akan pernah mengerti Pancasila.

Kejadian akhir – akhir ini, membuktikan sejelas – jelasnya bahwa jikalau tidak diatas Pancasila kita terpecah belah, membuktikan dengan jelas bahwa pancasila lah yang dapat tetap mengutuhkan kita, tetap dapat menyelamatkan negara kita.Oleh karena itu saya harap saudara – saudara nantikalau saya sudah menguraikan Pancasila per sila, selalu ingat kalau saya sudah menguraikan latar belakangnya. Bahwa Kita membutuhakan persatuan dan bahwa Pancasila selain Weltanshccauung adalah alat pemersatu daripada Rakyat Indonesia yang beraneka ragam ini.

Mulai edisi depan akan dikupas pancasila berdasarkan kuliah Pancasila Bung Karno per sila.

Tim Redaksi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar